Oleh: Prof. Dr. Muhammad Munadi, M.Pd.
Pengantar
Saat ini mulai trend kembali munculnya beberapa PTN atau PTKIN yang mendirikan sekolah laboratorium (laboratory school). Inisiasi pertama kali dilakukan oleh PT dengan nama IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) milik pemerintah seperti IKIP Jakarta, IKIP Yogyakarta, IKIP Bandung, IKIP Malang maupun yang lainnya. Rata-rata sekolah laboratorium ini kemudian dinegerikan, sehingga yang bertahan dan menjadi swasta dan menempel perguruan tinggi diantaranya IKIP Bandung dan IKIP Jakarta. Namun yang menjadi berkembang secara nasional adalah IKIP Jakarta Laboratory School (Lab School). Lab School ini didirikan pada 12 Februari 1968 sampai saat ini berkembang menjadi Lab School Jakarta, Lab School Kebayoran, Lab School Cirendeu, Lab School Cibubur, dan Lab School Ciracas. Awal pendiriannya melayani jenjang SD, SMP dan SMA. Kemudian sekolah ini dinegerikan pada akhirnya membangun kembali TK, SMP dan SMA yang berstatus swasta milik IKIP Jakarta.
Begitupula IKIP Bandung memiliki sekolah laboratorium baik di Kampus Setyabudi Bandung maupun kampus daerah, sehingga memiliki 14 satuan pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, dan SMA Labschool yang tersebar di kampus utama UPI dan di 5 UPI kampus di Cibiru, Sumedang, Tasikmalaya, Purwakarta, dan Serang. Tidak ketinggalan PTKIN juga mendirikan madrasah laboratorium seperti IAIN Jakarta, IAIN Yogyakarta, IAIN Sumatera Utara. IAIN Jakarta pada 7 Januari 1974. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai “Hari Kelahiran” Madrasah Pembangunan. Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Madrasah Aliyah Negeri Laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat terbagi dalam beberapa periode: Pertama, Periode Rintisan (Tahun 1968 – 1979) dan pada 2009 di-negeri-kan. IAIN SU berdasarkan keputusan Dewan Fakultas Tarbiyah IAIN SU Medan Nomor: 05 tahun 1994 tanggal 12 Mei 1994, dengan nama ‘Madrasah Aliyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN SU Medan’ (MAL FT IAIN SU). Sekolah dan Madrasah yang masih bertahan ini awal pendiriannya untuk melatih mahasiswa calon guru dan tempat eksperimen berubah menjadi salah satu tempat untuk menambah income generating. Orientasi terakhir ini menjadikan sekarang mulai muncul pendirian sekolah/madrasah laboratorium yang didirikan oleh PTN/PTKN tipe BLU dan Badan Hukum.
Khiththah Sekolah Laboratorium
Perjalanan dan pergeseran fungsi sekolah laboratorium layak dikhawatirkan dan mestinya pengelola PT dan Madrasah/Sekolah Laboratorium mengembalikan hakekat dari definisi laboratorium itu sendiri. Jika merujuk Kamus Meriam-Webster (Merriam-Webster, 2024a) dinyatakan bahwa laboratorium sebagai a place providing opportunity for experimentation, observation, or practice in a field of study. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa laboratorium sebagai sebuah tempat yang menyediakan peluang untuk melakukan ujicoba, pengamatan atau praktek dalam sebuah kajian ilmu. Kerangkanya adalah pengembangan ilmu agar ilmu lebih mem-“bumi”. Kalau dikaitkan dengan sekolah laboratorium, maka bisa dinyatakan sebagai It's a K-12 school or school with some variation of those grades which is operated by a university or college (Kennedy, 2023).
Pengertian yang mirip dinyatakan dalam Kamus Merriam-Webster a school operated by a college or university and used especially for student teaching and the demonstration of classroom practices (Merriam-Webster, 2024b). Dua pengertian tersebut bermakna bahwa sekolah yang yang dimiliki dan dioperasikan oleh perguruan tinggi serta digunakan terutama untuk pengajaran siswa dan demonstrasi praktik kelas oleh mahasiswa calon guru. Sekolah laboratorium berhubungan langsung dengan tujuan penelitian atau pelatihan guru, demonstrasi dan eksperimen berkait pembelajaran di universitas (Cucchiara, 2010). Secara spesifik sekolah ini didukung oleh jurusan/program studi pada universitas atau lembaga yang melatih guru (Haag, 2017). Ada Tiga kegiatan yang saling melengkapi dan terkait erat dengan sekolah laboratorium, yaitu: pendidikan, pelatihan dan penelitian (Wilcox-Herzog & McLaren, 2012).
Sekolah Laboratorium Yang Meng-Global dan Peran Lembaga Penghasil Guru
Dalam catatan UPI (Humas UPI, 2021) bahwa sekolah laboratorium berkembang di semua negara. Inisiasi pertama kali dilakukan oleh John Dewey (1894) memperkenalkan konsep experimental education untuk diterapkan pada Laboratory School pada University of Chicago. Model ini dikembangkan pada perguruan-perguruan tinggi di Amerika Serikat seperti University of Minnesota mengembangkan Laboratory School Minnesota. University of Illinois di Urbana Illinois menyelenggarakan University Laboratory High School di Urbana Illinois. Begitupula di Asia Tenggara, seperti Filipina, University of Santo Thomas College of Education Manila mengelola dan mengembangkan University of Santo Thomas education High School. Perguruan Tinggi di Vietnam menyelenggarakan sekolah lab diantaranya dikembangkan dengan nama TVU Laboratory Schooldi bawah manajemen langsung Tra Vin University Vietnam. Di Thailand, College of Education Chulalongkorn University mengembangkan dan mengelola Chulalongkorn University Demontration School.
Keberadaan Sekolah Laboratorium atau Sekolah Demonstrasi menunjukkan betapa pentingnya perguruan tinggi terutama yang memiliki kajian pendidikan melakukan pembinaan sangat intensif. Dengan demikian akan lahir banyak program dan inovasi pembelajaran dari riset yang dilakukan para dosen bersama dengan para guru. Hal itu menjadi penting dikarenakan point of view dari sekolah laboratorium adalah the use of “practice work as an instrument in making real and vital theoretical instruction; the knowledge of subject-matter and of principles of education (Jones, 2024). Pernyataan ini senada dengan Francis S. Chase (Tanner, 1997) bahwa The laboratory school's main purpose is to make discoveries about education to set up experiments, and thus to modify theory by what is learned. This is our right for existence. Dua pernyataan penting bisa menjadikan sekolah laboratorium ketika dipakai oleh mahasiswa calon guru sebagai jenis pengalaman praktis yang memungkinkan menyiapkan mereka menjadi guru masa depan untuk melakukan transisi dari wawasan psikologis dan teoritisnya ke pengamatan terhadap poin-poin yang lebih teknis dalam pengajaran dan manajemen kelas.
Hal ini dikarenakan sifatnya yang informalitas, bertahap, dan keakraban dari kontak sebelumnya cenderung menyimpan pikiran dengan materi yang secara tidak sadar diasimilasi dan diorganisasikan, dan dengan demikian memberikan latar belakang untuk pekerjaan yang melibatkan tanggung jawab yang lebih besar. Mahasiswa calon guru yang belajar di sekolah laboratorium mendapatkan dua sisi kurikulum, yaitu the child's side (activities) and the teacher's side (logically organized bodies of subject matter: chemistry, physics, biology, mathematics, history, language, literature, music and physical culture) (Tanner, 1991). Dengan demikian fungsi utama Sekolah Laboratorium adalah: pelatihan calon guru; pengembangan profesional guru; penelitian pendidikan, dan yang terpenting, generasi pengetahuan pendidikan dan spesifikasi praktik (Hopkins & Baumber, 2021).
Cara Memandang Sekolah Laboratorium
Pernyataan menarik dalam buku Perencanaan stratejik dinyatakan bahwa The Laboratory Schools are home to the youngest members of the University of Chicago’s academic community. We ignite and nurture an enduring spirit of scholarship, curiosity, creativity, and confidence. We value learning experientially, exhibiting kindness, and honoring diversity (Laboratory School University of Chicago, 2019). Itu artinya Sekolah Laboratorium adalah rumah bagi anggota termuda dari komunitas akademik Universitas Chicago. Kami mengobarkan dan memupuk semangat keilmuan, keingintahuan, kreativitas, dan kepercayaan diri yang abadi. Kami menghargai pembelajaran berdasarkan pengalaman, menunjukkan kebaikan, dan menghormati keberagaman. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian dalam Sekolah Laboratorium harus mendasarkan pada transdisiplin ilmu, kolaborasi, eksperimen dan berakhir pada transformasi manfaat riset pada masyarakat. Gambarannya diberikan (Zenke & Kurz, 2023) sebagai berikut
Gambar 1. Prinsip penelitian utama sekolah laboratorium
Prinsip tersebut bisa dilaksanakan, jika ada hubungan kolaboratif kontinum antar komponen sekolah laboratorium dengan universitas. Gambarannya sebagai berikut.
Gambar 2 Hubungan kolaboratif kontinum (Zenke & Kurz, 2023)
Gambar 1 dan 2 kalau dilaksanakan maka bisa menjadikan sekolah laboratorium sebagai trendsetter ilmu pendidikan dan pembelajaran yang mem-“bumi” dan sesuai dengan lokalitas yang bersifat diferensiatif dan diversifikatif layanan dan kurikulum.
Rujukan
Cucchiara, M. (2010). New Goals , Familiar Challenges ?: A Brief History of University-Run Schools. Teachers College Record. Retrieved from https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ894472.pdf
Haag, P. (2017). Laboratory schools: a new educational phenomenon. Retrieved May 1, 2024, from The Conversation website: https://theconversation.com/laboratory-schools-a-new-educational-phenomenon-79071
Hopkins, D., & Baumber, J. (2021). What Is A Laboratory School? Retrieved May 1, 2024, from Teaching Times website: https://www.teachingtimes.com/what-is-a-laboratory-school/
Humas UPI. (2021). Laboratorium School. Retrieved May 2, 2024, from Portal Berita UPI website: https://berita.upi.edu/laboratorium-school/
Jones, M. M. (2024). The Co-design of an Embedded School-University Partnership: An Application of Dewey’s Laboratory Style Approach to PST Experiences in Schools. In Creating, Sustaining, and Enhancing Purposeful School-University Partnerships (pp. 97–120). Singapore: Springer Nature Singapore. https://doi.org/10.1007/978-981-99-8838-9_6
Kennedy, R. (2023). Lab Schools. Retrieved May 2, 2024, from Private School Review website: https://www.privateschoolreview.com/blog/lab-schools
Laboratory School University of Chicago. (2019). 2019 Strategic Framework.
Merriam-Webster. (2024a). Laboratory. In Dictrionary Merriam-Webster. Merriam-Webster. Retrieved from https://www.merriam-webster.com/dictionary/laboratory#:~:text=1,in a field of study
Merriam-Webster. (2024b). Merriam-Webster Dictionary. Merriam-Webster. Retrieved from https://www.merriam-webster.com/dictionary/laboratory school
Tanner, L. N. (1991). The meaning of curriculum in Dewey’s Laboratory School (1896‐1904). Journal of Curriculum Studies, 23(2), 101–117. https://doi.org/10.1080/0022027910230201
Tanner, L. N. (1997). Dewey’s laboratory school : lessons for today. Chicago: University of Chicago Press.
Wilcox-Herzog, A. S., & McLaren, M. S. (2012). Lessons learned : Building a better laboratory school. NALS Journal, 4(1). Retrieved from https://digitalcommons.ric.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1021&context=nals
Zenke, C. T., & Kurz, B. (2023). Laboratory schools. A new approach towards participatory research and democratic education in Europe. In LabSchoolsEurope (pp. 13–23). Verlag Julius Klinkhardt. https://doi.org/10.35468/6040-02
***
Editor: Saiddaeni