08 December 2023

Guru Sebagai Misi Bukan Profesi

Guru Sebagai Misi Bukan Profesi

Oleh: Adimas Rizqon Agung Maskuri_223111085

Zaman kian berkembang, kehidupan manusia selalu berubah  dan problematika sosial selalu ada dan silih berganti. Seperti yang kita tahu bahwasannya pendidik atau guru adalah sosok penting dalam perkembangan peradaban, peningkatan sumber daya manusia, dan kemajuan intelektual yang berguna untuk bekal bagi generasi penerus agama, bangsa dan negara.

Kita sudah sering mendengar akan kata digugu lan ditiru, yang pada hakikatnya adalah esensi dari seorang guru sebagai pendidik atau pengajar. Dimana guru adalah seorang publik figur, tauladan, dan bahkan sebagai orang tua. Karena sesuai kata dalam bahasa Jawa tadi, apa yang dilakukan guru akan ditiru dan apa yang dikatakan akan digugu atau dilakukan oleh peserta didiknya selama itu masih dalam hal kebenaran dan tidak menyimpang.

Tetapi seiring berkembangnya zaman, selalu ada problematika sosial yang terjadi. Seperti esensi dari guru tadi yang mengalami pergeseran. Saat ini terdapat oknum guru yang malah perbuatannya, tidak patut untuk ditiru dan perkatannya tidak baik untuk digugu. Guru yang mana pekerjaanya hanya sebagai profesi belaka bukan sebagai sebuah misi kenabian. Guru yang mengajar hanya untuk menuntaskan sebuah kewajiban bukan sebagai sarana untuk mengajarkan kebaikan, menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar. Seperti dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Ali-Imran: 104 yang artinya:

”Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung”.

Berdasarkan surat di atas dapat diambil pelajaran bahwa hendaknya ada seseorang yang mengajarkan kebaikan dan menyeru untuk meninggalkan keburukan. Disinilah guru dapat mengambil peran tersebut sebagai seseorang yang mengajarkan, mendidik, dan membimbing menuju kebaikan dan kebenaran. 

Jadi pada intinya, jiwa seorang guru atau Ruhhul Mudarris itu harus dimiliki oleh setiap guru. Yang mana guru benar-benar bisa untuk digugu lan ditiru dan menjadi idola bagi para peserta didiknya. Kemudian harapannya dapat mencetak generasi penerus agama, bangsa, dan negara yang berkualitas tinggi.

***

Editor: Saiddaeni

 

 

Guru Sebagai Misi Bukan Profesi