08 December 2023

The Power Of Netizen +62

Oleh : Karimah Auliya_213111156

Penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina membuat banyak negara mengecam israel. Perang tidak hanya di medan pertempuran namun juga melalui aksi media sosial. Baru baru ini sempat dihebohkan mengenai perang di medsos dengan aksi dukung kepada Palestina.mulai dari pemboikotan produk hingga komentar komentar netizen yang memerangi akun akun israel. 

Menurut yang saya amati, belakangan ini banyak netizen yang mendapat akun medsos zionis Israel di Instagram, twitter, tiktok dan ome tv berhasil dikumpulkan. Dimana para netizen menganggap bahwa mereka bisa melakukan jihad untuk membantu Palestina salah satunya perang lewat sosmed atau lebih sering dikenal dengan julukan julid fisabilillah.

Gerakan ini muncul dari akun Erlangga Greschinov /@Greschinov. Dia menjadi komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel. Julid fisabilillah memiliki tujuan untuk memerangi propaganda Zionis di media sosial. Hal ini dapat menjatuhkan mental dan moral tentara Israel.

Gerakan ini memiliki sebuah program dimana target mereka adalah fokus untuk memerangi zionis dan Israel bukan yahudi sebagai ras dan agama.  Ia juga mengimbau agar netizen yang ikut dalam gerakan ini untuk tidak membawa narasi antisemitisme, seperti holocaust, Hitler, dan sebagainya. Keberhasilan serangan bisa dilihat dari akun zionis Israel dan warganya yang menjadi private, akun yang komentarnya dibatasi, pemilik akun yang mengeluh dan ngomel-ngomel serta memohon kepada netizen agar stop menyerang akun mereka di dunia maya.

Dengan berbagai macam komentar, yang paling sering digunakan adalah free Palestine.Tidak hanya itu, para netizen juga berkomentar dengan mengubah kata kata Israel menjadi israHell atau isriwil,stop genocide ,stop playing victim dsb.Banyak yang memakai slogan terkenal dari  kutipan al Jazeera yaitu “ From the river to the sea,Palestine will be free” yang memiliki arti Dari sungai ke laut, Palestina akan merdeka. Slogan ini menyuarakan kebebasan dari sungai Yordan di Sebelah Timur ke Laut Mediterania di sebelah barat. Slogan itu diserukan untuk mengakhiri kependudukan wilayah Palestina oleh Israel.

Tidak hanya berkomentar, para netizen juga berjamaah untuk mereport berbagai macam akun yang ada di Instagram mulai dari akun tentara zionis, para jurnalis, warga Israel. Sehingga, banyak akun yang ditutup secara paksa karena serangan yang bertubi tubi di medsos, mungkin masih banyak yang netizen lakukan.

Kemudian, netizen juga rajin mengedit foto-foto tentara Israel. Berdasarkan pengamatan netizen, tentara Israel paling tidak suka apabila  fotonya diedit dan diubah menjadi pendukung Palestina. Tak sedikit pula foto foto mereka diubah menjadi meme. Netizen juga mengamati tentara Israel terpancing emosinya ketika membahas putra Perdana Menteri Israel yang piknik di Amerika Serikat ketika tentaranya mati-matian berusaha melenyapkan Hamas. 

Selain itu, para netizen juga mengetahui dan mengumpulkan nomor WhatsApp orang-orang Israel agar bisa terus menerus melakukan panggilan video call dan spam chat Whatsapp. Hingga membuat risih orang orang isriwil, bahkan sampai ada yang mengalami gangguan psikologis karena kekuatan dari komentar para pahlawan netizen kita.

Kebetulan saya mendengar ceramah dari ustadz Khalid Basalamah beliau menanggapi persoalan  ini bahwa para netizen Indonesia dinilai sangat bagus dan menyuruh netizen untuk melanjutkan perjuangannya, Ujar beliau.

Biasanya Julid adalah suatu hal yang buruk baru kali ini saya mengamati Julid membawa kebaikan. Jika kamu tidak bisa berperang langsung disana,bantulah dengan hartamu,jika tidak mampu bantulah dengan doa.Kekuatan doa adalah senjata ampuh bagi seorang muslim.

Free Palestine….

***

Editor: Saiddaeni

 

The Power Of Netizen +62