Oleh: Muhammad Ichsan Effendy_213111135
Judul : Atomic Habits
Penulis : James Clear
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2019
ISBN : 978-602-06-3317-6
Di dalam buku ini, James Clear memaparkan bahwa kebanyakan orang ingin menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya secara langsung. Namun kebanyakan usaha tersebut tidak berhasil dan memutuskan untuk berhenti. Hal tersebut disebabkan karena terlalu menggebu gebu dan berfokus pada hasil yang ingin diperoleh sehingga mengalami berbagai tekanan saat menjalaninya dan tidak menikmati proses demi proses yang dilakukan.
Justru terkadang kita malah melewatkan sesuatu yang krusial dan seringkali terlupakan yaitu hal-hal atau kebiasaan yang dapat memberikan perubahan yang remeh ataupun kecil yang apabila diakumulasikan dapat menjadi berdampak luar biasa bagi kehidupan dan dapat mengganti kebiasaan buruk yang telah dijalani. Kebiasaan-kebiasaan inilah yang disebut sebagai atomic habits oleh James Clear.
Salah satu kisah yang menarik perhatian penulis di dalam buku ini adalah kisah tentang pembalap Inggris yang prestasinya begitu tenggelam yang bahkan pabrik sepeda terbaik di Eropa menolak menjual sepeda kepada tim itu karena takut berpengaruh buruk. Namun setelah seorang pelatih baru yang bernama Brailsford mulai membuat penyesuaian-penyesuaian kecil meskipun hanya perbaikan 1% yang bisa diharapkan dari tim pembalap sepeda profesional.
Sebagai contoh merancang ulang jok sepeda agar lebih nyaman dan mengoleskan alkohol agar pada ban agar cengkeramannya lebih baik, meminta para pembalap memakai celana pendek dengan pemanas listrik guna mempertahankan suhu otot sewaktu bersepeda dan bahkan menentukan jenis bantal dan kasur yang memungkinkan tidur lebih nyenyak bagi tiap pembalap. Ketika perbaikan-perbaikan kecil lain diakumulasikan, hasilnya datang lebih cepat daripada yang pernah dibayangkan. Hanya lima tahun sejak Brailsford direkrut, tim British Cycling mendominasi baik balap sepeda jalan raya maupun sirkuit di ajang Olimpiade. Hal inilah yang membuktikan dahsyatnya kekuatan atomic habits.
Atomic habits juga dapat diaplikasikan kepada mahasiswa prodi PAI. Sebagai mahasiswa kita dapat memulainya dengan hal-hal kecil seperti tidur lebih cepat agar dapat menerima perkuliahan secara fokus dan optimal dikemudian hari, tadarus setiap awal perkuliahan untuk meng-improve skill dalam membaca al-qur’an, memasukkan hp ke dalam tas agar tidak ter-distract untuk bermain hp saat perkuliahan berlangsung, aktif berdiskusi walau hanya bersama teman untuk meningkatkan skill dalam berkomunikasi, menyempatkan membaca buku di perpustakaan untuk memperdalam ilmu meskipun hanya sebentar, salat berjamaah di masjid sembari menambah relasi dengan masyarakat sekitar, maupun kebiasaan yang berhubungan dengan akhlak seperti tidak membuang sampah sembarangan meskipun hanya sebungkus permen, tidak mengganggu temannya yang sedang salat, dan kebiasaan kecil lainnya.
Jangan terlalu berfokus kepada hasilnya dan menganggap kebiasaan tersebut sebagai beban, namun anggaplah kebiasaan tersebut menjadi seperti bagian dari diri sendiri dan hargai setiap proses yang dilakukan dari hari ke hari. Meskipun pada awalnya terasa berat namun lama kelamaan akan menjadi sebuah kebiasaan yang baik. Kebiasaan-kebiasaan 1% itu tadi apabila diakumulasikan akan mulai memberikan dampak positif bagi diri sendiri.
***
Editor: Saiddaeni
Indonesia
English
Arabic