Oleh: Maya Sofia Fatima Azzahra_213111157
Terlahir dari keluarga Jawa dan tinggal di daerah perkampungan yang mayoritas warganya juga Jawa, praktis membuat saya tidak bisa terlepas dari tradisi orang Jawa. Tradisi yang masih melekat di kalangan masyarakat Jawa salah satunya adalah bancakan. Filosofi tradisi bancakan banyak mengandung makna di dalamnya. Istilah dari bacakan ini sering digunakan untuk menyebut acara kumpul-kumpul atau makan-makan bersama. Arti dari istilah bancakan memiliki beberapa pengertian.Pertama selamatan atau kenduri.Kedua hidangan yang disediakan dalam selamatan.Ketiga, selamatan bagi anak-anak dalam merayakan ulang tahun atau memperingati hari kelahiran. Bancakan adalah tradisi yang disertai dengan penyajian nasi putih dan gudangan yang berisi beberapa sayuran disertai dengan telur ayam.Biasanya di lingkungan masyarakat sekitar bancakan biasanya dikhususkan bagi kalangan anak-anak mulai dari TK, SD ataupun SMP. Kalangan dewasa juga boleh ikut dalam tradisi bancakan.
Bancakan memiliki beberapa hidangan dengan ciri khas di dalamnya yang wajib tersedia dalam kegiatan tradisi. Setiap hidangan yang disajikan masing-masing memiliki arti dan makna di dalamnya diantaranya, nasi tumpeng. Dalam tradisi bancakan nasi tumpeng merupakan makanan yang wajib disiapkan, biasanya dalam penyajiannya nasi tumpeng di ditaruh dalam wadah tampah atau sejenisnya yang dilapisi dengan daun pisang. Letak dari nasi tumpeng ini berada di tengah wadah tersebut atau di tengah diantara beberapa sayuran. Bentuk tumpeng pada hidangan nasi ini merupakan simbol dari gunung yang memiliki arti dari doa manusia yang menuju ke atas atau dalam istilah Jawa yaitu tumuju marang pangeran artinya tertuju kepada Tuhan.
Gudangan dan telur ayam.Gudangan ini adalah hidangan yang terdiri dari beberapa sayuran yang sudah direbus sebelumnya. Gudangan biasa diartikan sebagai gudange duit yang memiliki arti gudangnya uang. Dimaknai sebagai ungkapan dan bentuk rasa syukur atas berkah dan berlimpahnya rezeki yang telah diterima selama ini. Pada hidangan gudangan ini ada beragam sayuran yang dipakai seperti bayam, mbayung, jembak, kangkung, kacang,panjang, toge, kubis. Salah satu makna dari sayur bayam dimaknai sebagai adem ayem yang memiliki arti ketentraman sedangkan pada kacang panjang dimaknai sebagai permohonan untuk keselamatan umur yang lebih panjang. Adanya beberapa sayur gudangan dalam bancakan, dilengkapi dengan bumbu urap yang didalamnya terdiri dari parutan kelapa dan gula jawa.Kemudian diberi kedelai putih yang sudah dihaluskan dan diberi ikan asin ( gereh pethek).
Setelah lengkap penyajian nasi tumpeng dan gudangan yang sudah tertata, pihak keluarga biasanya mendoakan terlebih dahulu dengan dipanggilnya anak-anak atau beberapa orang di sekitar untuk berkumpul lalu pihak keluarga akan menyampaikan pesan dari bancakan tersebut. Pertama kali pemotongan nasi tumpeng akan diberikan oleh pihak keluarga atau orang yang dibancaki.
Adanya tradisi bancakan ini banyak mengandung makna filosofi didalamnya. Bancakan mencerminkan filosofi solidaritas dan kebersamaan, hal ini dilatarbelakangi dalam kegiatan bancakan beberapa orang dari berbagai latar belakang itu duduk bersama dan biasanya menikmati hidangan bersama-sama. Hal ini mengajarkan pentingnya menjalin hubungan silaturahmi yang baik dengan orang lain, selain itu juga bermakna dalam menghargai adanya perbedaan dan toleransi antar agama. Selain itu tradisi bancaan ini salah satunya yaitu sebagai simbolisasi dan perwujudan rasa syukur dan doa kepada sang pencipta.
Oleh karena itu tradisi bacakan di kalangan masyarakat Jawa masih terus dilakukan terutama pada masyarakat pedesaan, banyak makna yang terkandung di dalamnya sehingga harus lebih dilestarikan kembali.
Referensi
Dwi, Widya Evrilia."Tradisi Bancakan Weton Di Dhusun Trawas Desa Trawas Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.": 1-23. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/baradha/article/view/40530/35183
M.Zein Ed-Dally, Nur Faizah."Makanan Tumpeng Dalam Tradisi Bancakan."The Journal of History and Islamic Civilization, no 3 (2020):1-20.
***
Editor: Saiddaeni