UIN Surakarta - Pelatihan ini merupakan bagian dari program Peningkatan Mutu Kerjasama Prodi PAI kepada Stakeholder Eksternal yang bertujuan memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dengan para pendidik agama Islam di lapangan. Kegiatan ini mengangkat tema Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar PAI dengan sasaran guru-guru PAI agar lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun bahan ajar yang sesuai kebutuhan siswa.
Acara dimulai dengan pembukaan yang dipandu oleh MC, dilanjutkan dengan berbagai perwakilan Prodi PAI. Dalam Berbagai hal tersebut, disampaikan bahwa peningkatan kompetensi guru PAI dalam mengembangkan bahan ajar merupakan langkah strategi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah. Sambutan ini juga mendesak adanya penghentian kerjasama antara Prodi PAI dengan pemangku kepentingan eksternal demi peningkatan kualitas pendidikan.
Memasuki acara inti, narasumber pertama, Drs. Aminudin, M.Si., menyampaikan materi pengantar tentang konsep bahan ajar PAI. Beliau menjelaskan bahwa bahan ajar tidak hanya berupa buku teks, tetapi juga dapat berbentuk modul, media visual, audio, video, maupun learning management system (LMS). Materi yang baik harus relevan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar, mengandung nilai-nilai Islam, serta mampu memotivasi peserta didik untuk belajar secara aktif.
Selanjutnya Yayan Adrian, M.Ed., Mgmt., memaparkan strategi pengembangan bahan ajar PAI yang kreatif. Beliau menguraikan langkah-langkahnya mulai dari analisis kebutuhan siswa, penyusunan tujuan pembelajaran, pemilihan materi yang sesuai, penggunaan pendekatan tematik, hingga integrasi teknologi. Beliau menekankan bahwa guru harus mampu memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan bahan-bahan interaktif, seperti e-modul, kuis berbasis aplikasi, dan video pembelajaran yang dapat diakses secara berani.
Materi ketiga disampaikan oleh Ainun Yudhistira, M.HI., yang menekankan pentingnya memasukkan nilai-nilai karakter Islami dalam setiap bahan terbuka PAI. Menurut beliau, bahan ajar harus mampu membentuk akhlak mulia siswa melalui kisah-kisah teladan Nabi, sahabat, dan tokoh Islam, serta menghidupkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Ia juga memberikan contoh rancangan bahan ajar tematik yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab, mana peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar modul persiapan, pemilihan sumber belajar, dan teknik penilaian berbasis proyek. Narasumber memberikan jawaban serta tips praktis yang dapat langsung diterapkan di kelas. Kegiatan ditutup dengan ucapan terima kasih dari panitia kepada seluruh peserta dan narasumber.
Melalui pelatihan ini, diharapkan guru-guru PAI mampu mengembangkan bahan ajar yang inovatif, kontekstual, dan bernilai edukatif tinggi, sehingga pembelajaran agama Islam dapat lebih menarik, efektif, dan berdampak positif pada perkembangan karakter peserta didik.