Oleh: Ridho Egi Adi Saputra
Indonesia Emas 2045 adalah visi yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, berdaulat, mandiri, adil, dan makmur pada tahun 2045. Di bidang sosial-budaya, Indonesia Emas 2045 bertujuan untuk membangun masyarakat yang berkarakter, berbudaya, dan berdaya saing global. Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat pendidikan, kesehatan, dan kualitas sumber daya manusia agar dapat bersaing di tingkat internasional. Lalu mengapa bisa disebut Indonesia emas 2045?, karena pada tahun itu kita mendapatkan bonus demografi , dimana anak muda akan lebih banyak dibandingkan orang-orang yang sudah berusia lanjut, dimana pada saat usia muda kita lebih banyak kita akan lebih produktif, maka kita bisa membuat kemajuan-kemajuan di banyak sektor. Maka dari itulah yang disebut dengan Indonesia emas tahun 2045.
Memang di tahun itu banyak orang yang berusia muda yang harus berperan tapi apakah orang-orang yang usia yang sudah lanjut tidak ikut berperan?. Lalu kenapa, yang dituntut berperan untuk membuat Indonesia dimasa depan agar menjadi lebih baik adalah anak muda?. Coba kita bayangkan, bukankah yang membuat kerusakan adalah kita?, yang membuat kebobrokan apakah kita?, bukan. Tapi siapa yang di suruh menanggung dan memperbaiki semua tanggung jawab tersebut?, Kita. kenapa bukan generasi pendahulu-pendahulu kita yang berfikir demikian?.
Bayangkan orang itu sudah berkuasa untuk memimpin, orang itu sudah membuat kerusakan lalu pensun, terus di lepaskan begitu saja kepada kita. Nah itu sebenarnya tidak lah benar . Jadi menurut saya narasi-narasi yang selama kita dengar bahwa anak muda lah yang berperan dalam Indonesia emas 2045 ini bukan hanya pemuda-pemuda saja yang berperan, melainkan semua lapisan masyarakat juga ikut berpartisipasi dan berperan aktif untuk mewujudkan Indonesia emas 2045 tersebut. Karena kita mempunyai ancaman yang sangat besar dalam bidang Pendidikan yang harus di atasi diantaranya:
Dari permasalahan-permasalahan tersebut salah satu strategi untuk menjawab tantangan pendidikan menuju visi Indonesia Emas 2045 adalah dengan Pendidikan berbasis Madilog yaitu Materialisme, Dialektika, dan Logika dapat memberikan landasan yang kokoh untuk transformasi pendidikan di Indonesia.
Pertama, yaitu materialisme yang fokus pada penekanan pada pengalaman konkret, observasi, dan analisis empiris. Hal ini memungkinkan siswa dapat memahami dunia yang nyata dan mempertajam keterampilannya yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kedua, yaitu Dialektika. Prinsip dialektika dapat diterapkan dalam kurikulum untuk mengajarkan siswa cara berpikir kritis, menganalisis informasi secara mendalam, dan memahami hubungan antara konsep-konsep yang berlawanan. Dialektika membantu siswa memahami perubahan, kontradiksi, dan kompleksitas dalam berbagai situasi, yang merupakan keterampilan penting untuk menghadapi tantangan masa depan.
Ketiga, Pengajaran logika akan membantu siswa dalam pemikiran rasional, penalaran yang kuat, serta analisis yang sistematis. Ini membantu siswa membedakan informasi yang valid dari yang tidak valid, mempertajam kemampuan penalaran mereka, dan membuat keputusan yang bijak berdasarkan argumen yang kuat.
Oleh karena itu, pendidikan yang didasarkan pada materialisme, dialektika, dan logika bukan hanya membantu siswa memperoleh pengetahuan, tetapi juga membentuk sikap, keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan untuk menghadapi dunia yang terus berubah. Ini akan membantu mencapai tujuan visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan masyarakat yang terdidik, kritis, dan siap beradaptasi dengan perubahan.
Sekian dan terimakasih
***
Editor: Saiddaeni