06 June 2023

Prodi PAI UIN Raden Mas Said Memberikan Pelatihan Penyiapan Generasi Berkualitas

Pelatihan Penyiapan Generasi Berkualitas merupakan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Raden Mas Said Surakarta. Kegiatan pengamdian pada masyarakat berupa pelatihan ini di laksanakan pada hari Senin, 2 Juni 2023 bertempat di Masjid Al Makmur Pucangan Kartasuro.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan dalam rangka memberikan pembekalan pada ibu rumah tangga dalam mengelola dinamika keluarga. Hal tersebut dilatarbelakngi bahwa Jumlah perceraian di Indonesia mencapai 516.334 kasus pada tahun 2022. Kasus perceraian didominasi oleh gugat cerai dari seorang istri atau perkara yang gugatan cerainya diajukan oleh pihak istri yang telah diputus oleh Pengadilan. Jumlahnya gugatan cerai sebanyak 388.358 kasus atau 75,21%. Percearaian didominasi dari pihak Istri sebanyak 75% itu yang karena bekerja di wilayah public.

Di Jawa Tengah sendiri ada sekitar 102.065 kasus perceraian, adapun penyebab utama perceraian pada 2022 adalah perselisihan dan pertengkaran. Jumlahnya sebanyak 284.169 kasus atau setara 63,41%. Perceraian lainnya dilatarbelakangi alasan ekonomi, salah satu pihak meninggalkan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga poligami.

Kasus kegagalan rumah tangga yang semakin meningkat dari tahun-tahun terakhir berakibat pada kegagalan dalam membina anak-anak sebagai hasil pernikahan. Di samping karean factor internal keluarga factor ekternal lingkungan juga berpengaruh.

Faktor yang berpengaruh pada kenakalan remaja seperti ahlak yang rendah, mental yang tidak kuat, serta pingin serba instan serta sebab lainnya akan berakibat pada ketahanan nasional. Generasi sekarang yang akan menyongsong demografi 2024 kalau tidak disiapkan akan berakibat pada hancurnya negara.

Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat prodi pendidikan agama Islam pada tahun 2023 ini, tim pengabdian masyarakat yaitu Ibu Dr. Siti Choiriyah, M.Ag, Ibu Dr. Khuriyah, M.Ag dan bapak Dr. Hakiman, M.Pd. memberikan pelatihan penyiapan generasi berkualitas pada jamaah rutin majelis ta’lim Azzahra Pucangan.

Kegiaatan ini diorientasikan bagaimana ibu-ibu rumah tangga dapat memanajemen dinamika keluarga. Banyak pengalaman keluarga yang telah dilalui khususnya dalam menangani anak-anak mereka, pengalaman itu kemudian ditulis, diungkapkan, didiskuiskan melalui kelompok kecil kemudian dipresentasikan. Dengan diselingi permainan dari fasilitator, ibu-ibu yang banyak pegalaman tersebut antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan

Ibu-ibu rumah tangga berdiskusi di kelompoknya untuk menemukan problem dan solusi dalam keluarga khususnya dalam menangani sifat dan karakter anak-anak mereka. Salahsatu problem yang dihadapi sebagian besar mereka adalah berkaitan dengan penggunaan gedget pada anak-anak.

Berdasarkan survey mencatat bahwa pengguna internet tertinggi berasal dari umur 15-19 tahun yaitu sebesar 91%. Disusul kelompok usia 20-24 tahun (88,5%) dan 25-29 tahun (82,7%). Peran orangtua sangat dibutuhkan untuk mencegah hal negatif terjadi. Bagaimana cara mendidik anak di era digital khususnya untuk usia remaja.  Hendaknya anak-anak tetap menjadi asuhan dan didikan orang tua serta guru, bukan asuhan internet dan gadget.

Di zaman atau era apapun mereka hidup dan berkembang. Oleh sebab itu perlunya pendampingan orang tua agar anak dapat menggunakan gadget dengan lebih bijaksana. Beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua yaitu: 1). Mengarahkan penggunaan perangkat dan media digital dengan baik, 2). menanamkan Nilai etika  bermasayaraka, 3). Imbangi waktu menggunakan media digital dengan interaksi di dunia nyata, jadi Orang tua dapat mengimbangi paparan media digital dengan menambah interaksi dunia nyata. Dalam keluarga dapat menerapkan “family time”, di mana pada waktu tersebut seluruh perangkat harus diletakkan dan dijauhkan dari keluarga. Mereka berinteraksi dan berkomunikasi, atau berkegiatan secara bersama-sama, tanpa gangguan teknologi. 4).

Menambah pengetahuan dan kapasitas diri. Orang tua akan sulit untuk menetapkan peraturan bila tidak mengerti tentang perkembangan teknologi dan sosial media seperti youtube, path, twitter atau instagram. Luangkan waktu untuk melihat situs yang pernah di kunjungi oleh anak untuk dapat memonitoring aktivitas digital anak melalui gadget dan lapotopnya.

Anak-anak jangan dibiarkan bermain gadget tanap melihat waktu, orangtua harus membuat kontrak main gadget dengan kegiatan lainnya. Orangtua juga harus melarang anaknya untuk membuat password di HPnya karena akan membuat kesulitan orangtua untuk mengontrolnya. Orangtua mengikutsertakan kegiatan penunjang lainnya supaya punya kegiatan lainnya.

Prodi PAI UIN Raden Mas Said Memberikan Pelatihan Penyiapan Generasi Berkualitas