Sinopsis Buku Karya : Adhimas Alifian Yuwono (Mahasiswa Prodi PAI)
Fenomena tentang Toleransi merupakan topik yang tidak bisa kadaluarsa di Indonesia, baik toleransi lintas budaya, suku, dan agama. Namun, tak sedikit pula, di dalam kehidupan beragama umat muslim cenderung menyalahkan pihak yang berlawanan lantaran berbeda dalam ideologi yang diyakininya. Sehingga muncul sikap intoleran bahkan kepada sesama umat muslim itu sendiri. Pribadi-pribadi semacan ini kian hari semakin sering kita temui dan sulit untuk dinasihati, karena saking keras pikirannya.
Buku ini hadir sebagai buah perenungan yang reflektif dan intens atas apa yang barangkali terjadi pada fenomena pola keberagamaaan kita. Bagaikan cermin, tulisan-tulisan di buku ini adalah pantulan-pantulan dari realitas yang sesungguhnya. Walaupun tidak sama persis, tetapi cermin setidaknya tidak pernah berbohong. Ia apa adanya memaparkan objek yang dibidiknya.
Buku “Toleransi di Tubuh Sendiri” ini berwujud novel yang di dalamnya tertuang dialog-dialog keluar dan ke dalam, ke luar adalah penulis dengan orang lain, sementara ke dalam adalah penulis dengan dirinya yang semuanya berbentuk imajiner, segar dan renyah untuk dinikmati sekaligus mendalam untuk direnungkan maknanya.
Melalui “Toleransi di Tubuh Sendiri”, sang penulis memosisikan buku ini sebagai bahan penyadaran bagi seluruh umat muslim, agar tidak lagi mempersoalkan hal-hal yang bersifat opsional yang mendorong pada sikap ekslusif. Sehingga umat muslim dapat bersatu dalam kesatuan yang utuh. Sekaligus penulis ingin menegaskan, bahwa bertoleransi bulan berati meleburkan jati diri ke dalam satu wadah, melainkan bagaimana tetap menjadi dirinya di tengah-tengah kedirian lainya.
Dengan demikian, pada akhirnya buku ini menjadi rute yang mengajak pembaca untuk bertamasya ide. Mengamati gagasan, meloncat dari pemikiran satu ke pemikiran yang lain, beranjak dari sudut pandang satu ke sudut pandang yang lain. Sehingga pembaca memiliki modal untuk merenung, kontemplasi, dan bercermin.